Solo merupakan sebuah kota ramai yang berada di wilayah provinsi Jawa
Tengah. Sebagai kota yang masih masuk dalam Karesidenan Surakarta, Solo masih
sangat lekat dengan budaya Jawa. “The Spirit of Java” merupakan slogan yang
dimiliki kota ini yang menunjukkan sebuah tekad mengakar untuk melestarikan
budaya Jawa.
Selain dikenal dengan kekentalan adat Jawa, Solo juga
dikenal sebagai ikon batik. Motif
batik solo yang
dihasilkan pun beragam dan akan dijelaskan pada paragraf selanjutnya dari
artikel ini. Bahkan batik Solo kini
lebih populer melalui lini produsen batik keris yang sudah merambah pangsa
pasar luar negeri. Tidak mengherankan jika batik Solo menjadi salah satu tujuan
yang wajib dikunjungi oleh para wisatawan ketika berkunjung ke kota Surakarta
hadiningrat. Untuk wisata batik solo anda dapat melakukannya di kampung batik
Laweyan, juga kawasan kampong batik Kauman. Kampung Laweyan merupakan sentra
atau pusat kegiatan batik bermula, kegiatan membatik sudah menjadi budaya
sehari-hari bagi masyarakatnya, dan biasanya diturunkan dari leluhurnya.
Batik dengan segala bentuknya merupakan identitas bangsa
kita, Indonesia. Pada era keraton tempo dulu, kegiatan membatik merupakan mata
pencaharian bagi para wanita Jawa, bahkan kegiatan membatik dilingkungan
keraton surakarta sangat dikenal sebagai suatu pekerjaan yang eksklusif. Batik
Solo memiliki ciri khas, baik dalam proses cap maupun tulisnya. Pewarna yang
digunakan untuk membatik menggunakan bahan alam, yaitu soga. motif batik solo
sidomukti dan motif batik solo sidoluruh merupakan contoh pola batik tulis Solo yang terkenal.
Motif batik memiliki makna tersendiri, lain motif
lain makna. Motif batik Solo yang diciptakan beraneka ragam, dengan
harapan dapat membawa kebaikan bagi pemakainya. Motif batik solo yang dikenal
antara lain yaitu, motif batik solo jenis parang, motif batik solo jenis
barong, motif batik solo jenis kawung dan motif batik solo jenis sawat.
Motif batik ini dianggap sakral dan
hanya dipakai oleh raja dan keluarganya.
0 komentar:
Posting Komentar